Pengertian, Fungsi, Manfaat, urgensi media pembelajaran




MAKALAH
Pengertian, Fungsi, Manfaat, urgensi media pembelajaran
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Media Pembelajaran
Dosen pengampu :
Ali Rif’an,, M. Pd. I









Disusun Oleh:
Moh. Thorik Bahari
Jurusan Pendidikan Agama Islam
STAI ''MA'HAD ALY AL-HIKAM''
MALANG
    2015











DAFTAR ISI



                                                                                                                   





PENDAHULUAN


A.       Latar belakang

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah – sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, dan sejenisnya), dan brbagai sumber belajar dan fasilitas(proyektor, perkem pita audio dan video, radio, dan lain lain).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya – upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil – hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat – alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat – alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru setidaknya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sedrhana dan bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping itu guru juga dituntut untuk dapat mengembangkannketerampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajarn di sekolah pada khususnya.

B.    Rumusan masalah

1.    Apa pengertian media pembelajaran?
2.    Apa fungsi dan manfaat Media pembelajaran?
3.    Apa urgensi Media pembelajaran?

C.    Tujuan penulisan

1.    Mengetahui pengertian media pembelajaran
2.    Mengetahui fungsi dan manfaat Media pembelajaran
3.    Mengetahui urgensi Media pembelajaran serta bisa mengembangkannya












PEMBAHASAN


A.  Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab media adalah Perantara (وسا ئل)  atau pengantarpesan dari pengirim kepada penerima pesan.[1] Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan Media. Secara lebih khusus, pengertian Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat – alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau herbal.
Banyak  batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, bingkai adalah contoh – contohnya.[2]
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk – komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

B.    Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu[3]: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. Fungsi afektif dari media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbul visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Berdasarkan temuan-temuan penelitian diungkapkan bahwa fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang visual dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual tersebut. Fungsi kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal).
Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indera. Terhadap pemahaman isi pelajaran, secara nalar dapat dikemukakan bahwa dengan penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. Pebelajar yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat pemahaman dan lamanya “ingatan” bertahan, dibandingkan dengan pebelajar yang belajar lewat melihat atau sekaligus mendengarkan dan melihat. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa pebelajar ke dalam suasana rasa senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosianal dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka belajar dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, yang nantinya bermuara kepada peningkatan pemahaman pebelajar terhadap materi ajar.

C.     Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat Media Pembelajaran secara umum memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai  yaitu [4]:
1.      dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka;
2.      makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran;
3.      metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan
4.      siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
Manfaat Media Pembelajaran menurut beberapa ahli:
                              1.            Menurut Hamalik  mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa".[5]
                              2.            Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad (2002: 21) manfaat Media Pembelajaran adalah: 1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku; 2) Pembelajaran bisa lebih menarik; 3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan; 4) lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana kebnyakan mdia hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa; 5 Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikn dengan baik, spesifik, dan jelas; 6) pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secra individu; 7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan; 8) peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guruuntuk menjleskan yang berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.
                              3.            Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut: 1) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme; 2) memperbesar perhatian siswa; 3) meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap; 4) memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.5) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup; 6) membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa; 7) memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.

D.    Urgensi Media pembelajaran

Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered).
Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).[6]
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.[7]












PENUTUP

A.    Kesimpulan

Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Media memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: (1) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (2) makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (4) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
Adapun Urgensi Media pembelajaran itu  yakni Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) dan dalam memberi pengetahuan terhadap peserta didik sangatlah penting menggunakan media pembelajaran agar lebih mudah dipaham apalagi di zaman modern ini yang mana media pembelajaran lebih canggih.

B.       Penutup

Demikianlah makalah yang bisa kami susun tentang pengertian, fungsi, manfaat serta urgensi Media pembelajaran mungkin masih banyak kekurangan dalam makalah ini kritk dan saran sangat kami harapkan bagi kami untuk kedepannya supaya lebih baik dan semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.
























Arsyad, Azhar, Cetakan ke-15 2011, “Media Pembelajaran”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arief S. Sadiman Dkk., 2010, “Media Pendidikan”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar, Cetakan ke-16 2013, “Media Pembelajaran”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.










[1] Azhar Arsyad ‘’Media Pembelajaran’’, 2013 hal. 3
[2] Arief S. Sadiman dkk. ‘’Media Pendidikan’’ , 2010 hal. 6
[3] Azhar Arsyad 2013 hal. 21
[4] Ibid hal. 28
[5] Op cit hal. 28
[6] Azhar Arsyad, ‘’Media pembelajaran’’ 2011, Hal. 1
Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »
Thanks for your comment